Welcome to My Sanctuary

If you are a dreamer, come in.
If you are a dreamer, a wisher, a liar,
A hope-er, a pray-er, a magic bean buyer...
If you're a pretender, come sit by my fire.
For we have some flax-golden tales to spin.
Come in!
Come in!


(INVITATION - Shel Silverstein)

Wednesday, May 29, 2013

Berkenalan Dengan Berbagai Kerajinan di Old Sturbridge Village

Saat memasuki suasana desa Old Sturbridge Village, berbagai macam suara dan bau menyambut. Salah satunya adalah bunyi dan bau dari sebuah rumah kecil berlantai satu, yang ternyata adalah TIN SHOP. Di tahun 1800-an, kerajinan yang terbuat dari timah termasuk laris karena bahannya yang tidak mudah karatan dan termasuk aman untuk dipakai yang berhubungan dengan makanan. Saat saya dan kelima anak yang saya kawal memasuki rumah mungil yang lebih tepat disebut studio ini, seorang bapak tua menyapa kami. Beliau menerangkan bagaimana timah dipakai menjadi terkenal dan dipakai untuk berbagai macam perlengkapan. Beliau juga memberikan demonstrasi pembuatan cetakan kue dari timah, yang sampai sekarang pun masih berlaku. Di dalam tin shop tersebut, terlihat berbagai macam alat yang membantu pembuatan macam-macam bentuk dari timah, seperti cetakan kue, tempat lilin, cangkir atau teko, dan lentera. Perhatian saya tertuju pada lentera timah yang wujudnya sederhana, tapi hiasan yang berupa lubang-lubang di sekelilingnya sangat cantik. Saya bisa membayangkan saat lentera ini dinyalakan, cahaya yang berasal dari lilin itu menembus lubang-lubang tadi dan menghasilkan bayangan yang indah.


Old Sturbridge Village tin shop
The tinshop at Old Sturbridge Village


 Setelah berkeliling mendatangi beberapa rumah tua di Old Sturbridge Village, kami mengunjungi tempat pengrajin lain, berupa BLACKSMITH. Blacksmith adalah sebutan untuk tukang pandai besi. Berbeda dengan tin shop, blacksmith lebih suram suasananya dan bau dari oven tempat pengecoran dan pencetakan barang-barang besinya lebih menyengat. Di tempat pengrajin besi itu juga ada pemandu dan pengrajinnya yang memberikan demonstrasi mempersiapkan besi untuk dibuat alat pertanian. Perbedaan lain dari blacksmith dan tin shop adalah, begitu masuk ke dalam ruangan blacksmith-nya, terasa panas. Karena bangunannya yang terbuat dari batu, yang seakan meredam panas dari api di tungkunya. Pada awal berdirinya Old Sturbridge Village, tempat blacksmith ini dibangun dari kayu, hingga akhirnya terjadi kebakaran, yang juga dialami oleh pengrajin pandai besi di jaman dulu. Sejak itu bangunannya dibuat dari batu.


The Blacksmith at Old Sturbridge Village
The blacksmith at Old Sturbridge Village


Perjalanan kami kemudian berlanjut ke tempat pembuatan tembikar atau gerabah. Di situ ada pula pemandu yang sekaligus juga pengrajin yang memperlihatkan pembuatan  tembikar. Berbagai macam hasil dari tanah liat berjajar di sisi ruangan. Sementara itu, sebuah tungku besar atau kiln ada di luar rumah tembikar tersebut, untuk membakar gerabahnya. Barang-barang yang dibuat oleh pengrajin baik itu yang berupa timah, besi atau tembikar, bisa dibeli di toko souvenir, yang semuanya dibuat di tempatnya langsung di Old Sturbridge Village.



Potteries - Old Sturbridge Village
Pottery kiln - Old Sturbridge Village


Tempat terakhir dimana sebuah kerajinan dikerjakan, yang kami datangi adalah sebuah CARDING MILL. Carding mill ini merupakan pusat untuk mengolah serat-serat alami, yang kemudian dipintal dan ditenun dan dijadikan kain. Peralatan yang ada di carding mill ini sangat memukau, karena mereka masih sangat baik kondisinya dan kemungkinan masih bisa digunakan. Saat itu tidak ada demonstrasi di situ, jadi saya kurang tahu mengenai bagaimana carding mill bekerja. Tapi dengan melihat peralatan demi peralatannya langsung, saya bisa membayangkan kesibukkan para pengrajin yang kemungkinan besar wanita, menguraikan serat-serat alami yang bisa jadi dari bulu biri-biri atau kelinci, atau serat tumbuhan seperti linen dari serat flax. Lalu serat-serat ini disatukan, dipintal dan ditenun. Sungguh perjuangan yang panjang dan luar biasa prosesnya untuk menciptakan selembar kain untuk dipakai seseorang.


Carding Mill - Old Sturbridge Village
The weaving machine circa 1800s - Old Sturbridge Village
Carding mill - Old Sturbridge Village

6 comments:

  1. Terima kasih sharingnya. Jalan-jalan yang jadi mimpi semua orang pencinta kerajinan. Sangat menginpsirasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, mbak Thata. Begitu ketemu sama para pengrajin dan tempat mereka berkarya, saya langsung tergerak untuk mengajak orang lain tahu tentangnya.

      Delete
  2. kereeeeeeeeeeeeen, berasa lagi nonton film mbk ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayak di film2 kuno ya, Linda? Thanks ya buat komentarnya.

      Delete
  3. Vintage sekali dan memang berasa menonton film kuno atau mungkin komik-komik bersetting th 80'an...wow! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rana, ini bukan vintage lagi loh, sudah masuk antik. Kan ceritanya ini meniru pengrajin tahun 1830. Kayaknya salah era nih kamu, hehehe.

      Delete