Welcome to My Sanctuary

If you are a dreamer, come in.
If you are a dreamer, a wisher, a liar,
A hope-er, a pray-er, a magic bean buyer...
If you're a pretender, come sit by my fire.
For we have some flax-golden tales to spin.
Come in!
Come in!


(INVITATION - Shel Silverstein)

Friday, September 14, 2012

Pengalaman: Naik Bis Kota di Amerika

Saya tinggal di sebuah kota yang skalanya tidak besar, tapi juga tidak kecil. Kota tempat tinggal saya bertetangga dengan salah satu kota besar di negara bagian kami dimana sebuah universitas tertua di Amerika berdiri. Kota besar itu bernama New Haven, tempat Yale University berdiri dengan megahnya. Salah satu penghubung antar kota di sini adalah bis kota yang dikelola pemerintah negara bagian. Sehingga untuk transportasi umum, ada subsidi dari pemerintah. Meski demikian, setiap kali bakal ada kenaikkan ongkos bis, masyarakat umum diundang untuk memberikan pendapatnya di forum terbuka. Pengumuman mengenai kenaikkan ongkosnya pun sudah diberi tahu dari jauh hari, supaya masyarakat maklum dan siap.

Pertama kali saya menjajal naik bis kota, saya ditemani suami saya. Waktu itu masih di akhir 90-an, ongkos bis sekali naik adalah $1.00. Para calon penumpang bis kota diharuskan menunggu di tempat pemberhentian bis, yang tidak selalu berwujud sebuah bangunan terlindungi. Pemberhentian bis ini ada di setiap 1/4 mile jaraknya (atau 0,4km). Biasanya pemberhentian bis berada di setiap persimpangan jalan atau dimana lampu lalu lintas berada. Sebelum adanya tanda pemberhentian bis yang sekarang, yaitu tanda jalan bergambar bis yang dipasang di sebuah tiang kecil, pemberhentian bis dulu berupa cat hitam melingkar di tiang telpon yang berupa kayu. Bis datang pada waktu-waktu tertentu dan memiliki jadwal tercetak yang bisa kita dapatkan di kantpr cabang bis di downtown New Haven atau supermarket besar. Di situ pula kita bisa membeli karcis langganan bis.

Naik bis di Amerika berarti kita harus membawa uang pas. Jangan berharap bakal ada mesin yang memberikan kembalian kalau kita membayar dengan uang nominal besar. Uang pasnya ini bisa berupa uang kertas $1 atau receh yang besarnya 25cents, 10cents atau 5cents. Mesin penerima uang pembayaran ongkos tidak menerima penny alias koin 1cent! Begitu naik bis kota, kita langsung memasukkan ongkosnya ke sebuah mesin di sebelah supir. Supir tersebut tidak membawa kunci untuk membuka mesin uangnya. Supir bis akan menanyakan apakah kita membutuhkan transfer atau tidak. Transfer adalah semacam tiket yang gunanya untuk naik bis selanjutnya kalau kita harus naik bis sambungan menuju tujuan kita. Transfer ini tidak dipungut biaya lagi, karena sudah termasuk ongkosnya. 


Sekarang kita bahas mengenai tempat duduk di bis kota. Karena di sini ada aturan untuk menghormati kaum cacat, orang jompo atau orang-orang yang lebih membutuhkan, seperti orang hamil atau ibu dengan anak-anak kecil.  Kalau tidak ada penumpang yang termasuk kategori tersebut, kita boleh duduk di kursi itu. Tapi begitu ada yang membutuhkan, kita haru pindah duduk ke kursi lain. Tempat duduk ini ada di bagian depan bis dan bisa dilipat supaya orang yang kursi roda bisa naik bis. Ya, bis di sini memungkinkan bagi orang yang menggunakan kursi roda untuk naik dengan nyaman. Bis kotanya memiliki semacam mekanisasi yang membuat tangga naik bis bisa membuka dan kursi roda bisa naik ke atasnya. Kemudian tangga yang jadi rata itu mengangkut kursi roda dan penumpangnya menuju bagian dalam bis. Canggih kan?

Begitu di dalam bis kota para penumpang dilarang untuk merokok, memutar musik keras-keras, menaikkan kaki ke kursi, berbicara keras-keras (lewat telpon terutama) dan menghormati penumpang lain. Saat tujuan kita sudah dekat, kita tinggal menarik sebuah tali di sisi kiri dan kanan badan bis atau memijit sebuah tombol stop di tiang bis untuk meminta berhenti. Bis hanya berhenti di pemberhentian yang ditentukan. Bis kota di sini bukan hanya dinaiki oleh masyarakat menengah ke bawah, tapi juga beberapa eksekutif yang tidak mau ambil pusing tentang urusan parkir di kota besar. Ongkos bis saat pertama kali saya naik yang $1.00 itu sudah meningkat menjadi $1.25. Kenaikkan yang tidak mencolok mengukur sejak tahun 1999 sampai sekarang.

Saya suka naik bis kota di sini. Gara-gara saya sering naik bis kota, saya jadi lebih tahu jalan, baik itu nama jalan, bersambungnya kemana sampai tentang rute bis ke berbagai tempat. Saya kenal banyak beberapa supir bis dan kami biasanya saling menyapa, melambaikan tangan atau mengobrol macam-macam kalau bertemu atau berpapasan di jalan. Sampai-sampai anak-anak saya bilang kalau para supir bis itu "teman" saya. Saat musim panas tiba, fasilitas AC di bis sangat memadai. Kadang AC-nya terlalu dingin dan membuat orang menggigil. Di musim dingin, pemanas di bis bisa membuat para penumpangnya nyaman sampai bisa tertidur pulas. Itulah kenapa saya suka naik bis kota di Amerika.

No comments:

Post a Comment