Welcome to My Sanctuary

If you are a dreamer, come in.
If you are a dreamer, a wisher, a liar,
A hope-er, a pray-er, a magic bean buyer...
If you're a pretender, come sit by my fire.
For we have some flax-golden tales to spin.
Come in!
Come in!


(INVITATION - Shel Silverstein)

Thursday, January 3, 2013

Jadi Sebetulnya, Siapa Cinta Pertamamu?

Gara-gara keseringan membuka email lewat telepon genggam, begitu harus membukanya di laptop, saya lupa password-nya, ditambah lagi karena laptop saya dianggap "tidak dikenal", jadi kesusahan saat mau log in. Lalu terbuka pilihan untuk melakukan pengakuan bahwa account email tersebut milik saya dan saya sendiri yang membukanya. Dimintalah verifikasi dengan pertanyaan pribadi: WHO IS YOUR FIRST LOVE? Dengan keyakinan diri 100% saya ketik sebuah nama. Tahu-tahu tanggapan dari sana, "wrong answer". Saya terkejut, diam sesaat kemudian memasukkan nama kedua. Mungkin orang kedua ini yang saya masukkan jadi jawaban "first love" saya. Nyatanya, "wrong answer" lagi. Jadilah saya garuk-garuk kepala,"Hhmm... mungkinkah si X?" Untuk ketiga kalinya saya ketik lagi sebuah nama dan lagi-lagi jawabannya, "wrong answer". Sewaktu akhirnya saya pasrah memasukkan jawaban keempat, nama panggilan seorang tokoh yang jadi kesayangan saya, ternyata masih salah juga jawabannya. Jadi siapa sebetulnya cinta pertama saya itu?

Membahas mengenai cinta pertama, masing-masing orang punya pengartian yang beragam. Suatu ketika saat saya mengobrol dengan seorang kawan lama, muncullah cerita tentang cinta pertama kami di sekolah. Baik kawan saya dan saya memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa dan siapa cinta pertama itu. Menurut dia, cinta pertama adalah orang yang pertama kali jadi pacar kita. Menurut saya, cinta pertama adalah orang yang pertama kalinya saya cintai. Kenyataannya, pengartian cinta pertama beberapa kawan lainnya yang saya sempat tanyakan, berbeda-beda. Rata-rata jawabannya adalah orang pertama yang jadi pacar. Kalau kategorinya itu, saya akan langsung mencibirkan bibir karena membayangkan pacar pertama yang rasanya tidak cocok sama sekali saya berikan julukan "si cinta pertama".

Sementara itu, kalau cinta pertama mengacu pada orang pertama yang kita cintai pertama kali, maka ukurannya bisa lebih beragam lagi. Saya jadi ingat waktu SMP dulu suka diolok-olok dihubungkan dengan seorang cowok yang pernah dua tahun sekelas. Anehnya, saat sesudah puluhan tahun berlalu pun, yang diingat beberapa kawan SMP saya adalah cowok itu, begitu mereka bertegur-sapa dengan saya lewat online. Pertanyaan seragam yang saya dapati,"Masih ingat si Anu, tidak?" Ada yang sempat mengungkapkan sebuah pertanyaan lain,"Si Anu cinta pertama lo, kan?" Tentu tidak, jawabnya. Cinta monyet bukanlah cinta pertama. Itu versi saya.

Jadi siapa sebetulnya cinta pertama saya, yang namanya saya jadikan jawaban untuk menembus verifikasi account email? Maka tiga nama bisa jadi kandidat. Nama pertama, kategori cinta pertama karena dia yang pertama kali "sreg" di hati. Nama yang pertama kali saya tulis di buku diary dengan sebuah gambar hati di dekatnya. Kalau nama yang tadi masih salah, maka nama kedua bisa jadi kandidat berikutnya. Sebuah nama yang artinya raja, yang pemiliknya jadi sumber semangat saya bertahun-tahun. Tapi nama pertama dan kedua tidak pernah jadi seseorang yang istimewa lebih dari teman. Sedangkan nama ketiga, bisa jadi kandidat utama. Nama yang dekat hubungannya kalau mencari arti dari kangen. Seseorang yang paling bisa saya nyatakan pernah mengisi hati. Kalau ketiga nama itu ternyata bukan jawabannya, maka jadilah sebuah misteri yang bakal membuat saya penasaran sepanjang hari.


(Meski begitu, tiga nama yang boleh jadi "cinta pertama" itu tetaplah tak ada artinya dibanding cinta terakhir saya.)

No comments:

Post a Comment