Ibu berkacamata dan bergelung cepol ini begitu menemukan saya (sesudah bertanya ke teman sekelas), langsung tanpa basa-basi menuduh saya menggelapkan uang sekolah yang beliau selalu berikan ke anaknya. Si ibu ngomel panjang-lebar sampai muncrat ke saya. Saya tentu saja mengelak dan tidak mau seenaknya saja dituding mengambil uang iuran sekolah. Tapi sepertinya alasan apapun yang saya berikan, atau bantuan suara dari ketua kelas kepada si ibu tidak digubris. Saya tetap dituduh mengambil uang sekolah anaknya yang tiga kali Rp 10 ribu itu. Yang paling menyebalkan, selama si ibu ngomel-ngomel itu, anaknya, yang teman sekelas saya dan juga teman naik bis karena tempat kami tinggal sama daerahnya, diam-diam saja di dekat beliau.
Pada akhirnya ketua kelas memanggil bapak wali kelas yang langsung membela saya habis-habisan. Menurut si ibu, saya memilih korban. Aduh, beneran saja! Apa masuk akal saya cuma memilih uang dari seorang saja untuk saya ambil? Kami sempat ke pihak TU membahas masalah tunggakan iuran sekolah tersebut dan ibu TU juga membela saya yang termasuk bendahara kelas yang paling rapi dan jelas pembukuannya. Bapak wali kelas tentu saja kemudian mencecar teman saya yang kok diam seribu bahasa saja meski melihat ibunya sudah sewot nggak karuan. Ketahuan akhirnya, teman saya itu sudah menjajankan uang sekolahnya yang tiga bulan. Si ibu cuma melongo. Begitu mendengar pengakuan anaknya, beliau menangis layaknya pemain sandiwara dan meminta maaf ke saya. Buat saya pribadi, tuduhan kalau tidak benar, saya akan bantah habis-habisan. Tapi yang membuat saya sakit hati adalah teman saya yang tega dan diam saja saat melihat ibunya marah-marah dan menuduh saya. Meski dia minta maaf juga, saya tidak pernah lagi menggubris dia, bahkan sampai detik saya melihat ajakannya berteman di FB saya. Buat apa berteman dengan pengecut?
D. Yustisia
(Photo saat kelas 3 SMA - 3SOS3)
waduh....kali ini pengalamanya kok gak enak DIan..?
ReplyDeleteYah, mana kutahu, Na. Ternyata kerja jadi bendahara kelas ada resikonya. Aku heran temanku itu bisa tega bilang sudah bayar ke aku selama 3 bulan ke ibunya. Dengan begitu kan berarti dia kasih gambaran akunya yg curang.
Deleteyaaah, itulah salah satu sifat manusia yg jelek...."cari aman buat dirinya sendiri". waah, gak kebayang pas di rmh tuh anak diapain sm ibunya ya...?
DeleteMasa bodoh deh aku, Na. Sejak kejadian itu aku nggak pernah menegur-sapa teman itu lagi. Makanya pas di ngajak berhubungan lagi via FB, aku tolak. Aku nggak bisa percaya dia lagi soalnya. Seseorang yang bisa mengorbankan nama temannya untuk kepentingan dirinya sendiri, nggak berhak disebut sebagai "teman".
Delete