Di negara bagian dimana kami tinggal, Connecticut, ada beberapa pegunungan dan taman alam yang bisa dikunjungi gratis atau dengan biaya sedikit. Salah satunya dan yang termasuk dekat letaknya dengan tempat kami tinggal diberi julukan SLEEPING GIANT. Nama sebenarnya adalah Mount Carmel dan dari kejauhan terlihat seperti seorang raksasa yang sedang tidur. Itulah kenapa Mount Carmel punya julukan populer "Sleeping Giant". Sleeping Giant memiliki jalan alam sekitar 2 miles menuju puncak gunung, dimana terdapat sebuah bangunan berlantai 4 yang menjadi tempat untuk melihat sekeliling (look-out tower). Di seberang Sleeping Giant berdiri sebuah perguruan tinggi bernama Quinnipiac University. Pegunungan ini menjadi state park pada tahun 1924 dan merupakan tempat orang mendaki, mengadakan piknik, meneliti alam, memancing dan yang pasti bersenang-senang melihat pemandangan
Hari Minggu dua pekan lalu, kami sekeluarga memutuskan untuk mengunjungi Sleeping Giant State Park. Sesudah anak-anak selesai dengan sekolah agama mereka, kami mendatangi taman ini. Taman dibuka dari jam 8 pagi sampai senja dan biaya masuknya per mobil sebesar $9. Sewaktu kami ke sana, banyak mobil parkir yang menandakan banyak pengunjung yang ada di situ. Sekelompok orang terlihat ramai di tempat piknik. Ada yang sedang memasak makanan di tempat yang dibentuk seperti panggangan, ada yang sedang mengobrol, dan yang bersiap-siap untuk mendaki. Ada beberapa pilihan jalur pendakian yang diwakili beberapa warna yang berwujud anak panah atau tanda lingkaran yang dicat ke atas batu atau batang pohon. Meski hutan kecil di Sleeping Giant termasuk rapat, tapi tanda-tanda ini masih bisa terlihat jelas saat masih terang.
Kami memilih jalur mendaki yang mudah, melewati jalanan berkerikil yang makin lama makin mendaki dan beberapa kali berkelok curam. Di sepanjang perjalanan kami berpapasan dengan orang lain yang sedang mendaki atau menuruni gunung. Selain kami ada juga keluarga lain yang membawa anak-anaknya yang masih kecil. Mereka berhenti untuk mencari dan mengamati sesuatu di jalan. Kalau kami memilih jalur yang lebih sulit, pendakian kami akan melewati batu-batu besar atau jalan tanah yang dilewati akar pohon atau batu-batu kecil yang menyerupai undakan. Selama pendakian, saya minta anak-anak untuk mencermati sekeliling mereka. Di beberapa tempat terlihat bunga aster liar tumbuh dan bermekaran, juga bunga liar berwarna kuning. Anak-anak biasanya senang sekali kalau bisa menemukan binatang apapun di saat mendaki atau menuruni gunung. Waktu itu si bungsu menemukan "slug" atau sebangsa bekicot berwarna oranye dan anak-anak langsung bersemangat mencari binatang jenis lainnya.
Setelah beberapa lama kami mendaki Sleeping Giant, sampailah kami ke puncak gunung. Bagian itu berupa tempat terbuka yang pusatnya adalah sebuah bangunan terbuat dari batu yang berupa sebuah menara. Menara itu berlantai 4, memiliki lorong-lorong yang bagian lantainya rata dan mendaki. Lorongnya hanya bisa dilewati satu orang dan di lantai 2 dan 3 ada ruangan kosong yang luas. Ada beberapa jendela di tiap sisi bangunan yang diberi teralis dengan motif tertentu, dan ada yang menyerupai sarang laba-laba. Bangunan menara itu berbau lembab dan terlihat rembesan air di dindingnya juga sedikit genangan air di lantainya. Kami berjalan naik ke atas menara yang merupakan tempat terbuka yang dari keempat sisinya kita bisa melihat pemandangan kota New Haven dan daerah Long Island (pantai dan laut). Udara segar di atas menyambut kami dan juga sinar matahari siang menjelang sore yang hangat. Mungkin nanti saat musim gugur tiba, kami akan kemari lagi untuk melihat hutan di Sleeping Giant berubah warnanya.