Sesudah saya ajak melihat bagian dalam stasiun terbesar di Amerika Serikat dan juga dunia, Grand Central Terminal, yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-100, (klik link ini ), sekarang saya ajak anda untuk melihat bagian luar gedung yang megah ini. GCT, begitu Grand Central terminal disingkat, merupakan stasiun kereta tersibuk di Amerika yang didatangi puluhan juta orang tiap harinya. Dari pukul 5:30 pagi sampai 2 dini hari, tempat ini berjalan menjadi sarana banyak orang untuk menuju tempat kerja, pulang ke rumah, liburan atau sekedar berbelanja barang-barang unik dan jalan-jalan. Bagian luar GCT tidak kalah menariknya dengan bagian dalam stasiun yang anggun ini. Dua patung elang, yang satunya berada di bagian stasiun diantara Vanderbilt Avenue dan 42nd Street, terlihat gagah menyambut tiap pengunjung. Jalanan di depan GCT selalu ramai oleh lalu-lintas, terutama taxi kuning ciri khas kota New York yang memadatinya. Orang hilir-mudik di tengah keramaian kota yang serasa tak pernah mati. Di antara gedung-gedung pencakar langit yang mengelilingi stasiun, gedung berwarna abu-abu ini terlihat kontras di tengah-tengah sederatan gedung yang berkaca.
Bangunan berupa stasiun kereta yang juga tempat untuk berbelanja di
toko-toko unik dan khas, atau butik, dan mencicipi berbagai makanan dari
yang biasa sampai yang gourmet, hampir saja tidak terselamatkan akibat
kurangnya perhatian untuk mengurusnya. Sebuah badan yang berusaha
mempertahankan keberadaan GCT sebagai kekayaan kota New York, dan bukti
sejarah perkembangan transportasi di kota ini, berjuang untuk memastikan
gedung GCT tidak akan dihancurkan. Salah satu yang turut gigih
memperjuangkannya adalah mantan ibu negara, Jackie Kennedy Onasis,
mantan istri Presiden John F. Kennedy. Akhirnya pada tahun 1976, The
National Register of Historic Places memasukkan gedung Grand Central
terminal sebagai salah satu bangunan bersejarah dan layak untuk
dipertahankan dan dipelihara, yang termasuk kategori kekayaan nasional
dalam wujud bangungan bersejarah. Pada tahun 1990, Metropolitan Transportation Authority menanamkan
modal sebesar $160 juta untuk memperbaiki dan meningkatkan keberadaan
GCT. Konsep dari para arsitek dari firma Beyer Blinder Belle dijadikan
nyata, melalui bantuan dari Williams Jackson Ewing, seorang retail
specialist, untuk mengatur isi GCT sehingga bisa memasukkan berbagai
macam unsur ke dalamnya, seperti adanya toko-toko, tempat untuk pameran
bagi umum, dll. Perjalanan panjang yang sudah mencapai 100 tahun itu
makin menguatkan Grand Central Terminal menjadi salah satu daya tarik
kota New York.
Makasih Di udah sharing ceritanya :D
ReplyDeleteSama2, Re. Kalau kamu sekeluarga jadi ke NY, kamu mesti datang ke GCT.
Deleteapik yooo.....sebenernya stasiun kota jg antik begitu...tapi sayang..........
ReplyDeleteSayang nggak dirawat ya, Na.
Delete